Minggu, 19 Juni 2016

AKUNTANSI INTERNASIONAL ANALISIS JURNAL 2

Topik / Tema   :  IFRS
Judul                : Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Nama Penulis   : Nur Cahyonowati & Dwi Ratmono


IASC dibentuk pada tahun 1973 dengan  menerbitkan IAS pertama  kali  pada  tahu 1975.  Proses  penyusunan  IAS mengalami  perubahan subtansial dengan  direstrukturisasinya IASC menjadi IASB pada tahun 2001. Standar yang diterbitkan oleh IASB  disebut sebagai IFRS. Sejak tahun 2005,  hampir semua perusahaan publik di negara-negara Eropa dan beberapa negara lain diwajibkan menyusun laporan keuangan berdasar IFRS. pada 2 April 2009 untuk mempunyai a single set of high-quality global accounting standards dalam rangka menyediakan informasi keuangan yang berkualitas di pasar modal internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, IASC dan IASB telah menerbitkan principles-based standards yang di- sebusebagai International  Financial Reporting Standards (IFRS) dan sebelumnya International Accounting Standards (IAS). Kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listed companies) merupakan salah satu perubahan paling signifikan dalam sejarah regu- lasi akuntansi (Daske dkk., 2008). Telah lebih dari 100 negara mengadopsi IFRS. Regulator berharap bahwa  penggunaan  IFRS  dapat  meningkatkan komparabilitas laporan keuangan, meningkatkan transparansi perusahaan dan kualitas pelaporan keuangan sehingga menguntungkan investor. Bagian ini menguraikan hasil pengujian perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Pada bagian pertama  diuraikan  prosedupemilihan  sampel dan jumlah sampel akhir untuk pengujian relevansi nilai. Bagian selanjutnya adalah statistik deskriptif dan matriks korelasi antarvariabel. Bagian selanjutnya adalah hasil pengujian hipo- tesis dan analisis tambahan (additional analysis). Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011. Perusahaan publik yang terdaftar di BEI dipilih karena merupakan entitas dengan akuntanbilitas signifikan yang diwajiban- kan menggunakan PSAK-IFRS dalam penyusun- an laporan keuangan mulai tahun 2010. Sampel akhir dipilih dengan teknik purposive sampling dengan kriteria:
a. Perusahaan tersebut mempublikasikan data laporan keuangan secara konsisten selama tahun 2008-2011;
bPerusahaan tersebut melakukan initial public offering (IPO) sebelum tahun 2008; dan
c.  Tersedia data-data lain yang diperlukan seperti data harga saham, jumlah lembar saham biasa.
Data dikumpulkan dari berbagai sumber yang saling melengkapi seperti laporan keuangan perusahaan, IDX Fact Book, ICMD, dan harga saham bulanan dari website BEIHasil penelitian menyajikan prosedur pemilihan sampel untuk pengujian relevansi nilai dengan teknik purposive sampling. Berdasar kriteria- kriteria yang telah diuraikan sebelumnya, sampel akhir terdiri atas 378 perusahaan dari berbagai industri. Dengan periode amatan selama empat tahun  maka  diperoleh  sampel  sebanyak  1.512 perusahaan-tahun (firms-years). Jumlah amatan periode sebelum (tahun 2008-2009) dan setelah adopsi adopsi IFRS (tahun 2010-2011) masing- masing sebanyak sebanyak 756 perusahaan-tahun (firms-years). Pengujian terhadap perbedaan rele- vansi nilai informasi akuntansi menggunakan sampel perusahaan yang sama (konsisten selama 4 tahun) dalam rangka mengontrol faktor-faktor karakteristik perusahaan yang mungkin mem- pengaruhi validitas internal hasil penelitian ini. menyajikan statistik deskriptif variabel- variabel penelitian yang digunakan dalam model pengujian  relevansnilai. Sesuai dengan  model harga (price model) yang dikembangkan Ohlson (1995), variabel yang digunakan adalah harga saham, laba bersih per lembar saham dan nilai buku ekuitas per lembar saham. Statistik des- kriptif pada Tabel 2 menunjukkan peningkatan rata-rata harga saham sebelum periode adopsi IFRS  sebesar  1.954,96  (dalam  rupiah)  menjadi 4.105,74 (dalam rupiah). Hal ini sejalan dengan periode bullish market di mana IHSG meningkat dari  2.447,29  pada  awal  tahun  2008  menjadi 3.821,99 pada akhir 2011 (IDX Fact Book, 2012). Namun harga saham menjadi lebih berfluktuasi (volatile) setelah adopsi IFRS dengan deviasi standar meningkat dari 8.358 menjadi 19.850,72 (dalam rupiah). Peningkatan volatilitas ini mungkin karena lebih banyak informasi spesifik tentang perusaha- an yang terrefleksi dalam harga saham (Karam- pinis dan Hevas, 2011). Peningkatan volatilitas ini mungkin juga karena pengaruh faktor krisis ekonomi global pada awal tahun 2010 yang men- yebabkan keputusan investor berubah relatif cepat. Nilai adjusted R2 juga mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2010 menjadi 80% dari tahun-tahun sebelumnya sebesar sekitar 40%. Namun pada tahun 2011 terjadi penurunan nilai adjusted R2 menjadi 9,5%. Penurunan nilai adjusted R2  pada tahun 2011 menunjukkan bahwa investor  tidak banyak menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan  keputusan  untuk  pembelian  atau penjualan saham. Hal ini mungkin karena pada tahun 2011 keputusan  investasi sangat dipenga- ruhi faktor krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat.  IDX  Fact  Book  (2012)  mencatat  per- tumbuhan  IHSG  sebesar  3,20%  selama  tahun 2011 pada saat pasar modal negara-negara lain dalam kondisi negatif. Meskipun pertumbauhan IHSG positif, namun selama tahun 2011 nampak- nya informasi akuntansi tidak banyak digunakan dalam penentuan harga sahamDapat disimpulkan Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh adopsi IFRS terhadap kualitas informasi akuntansi. Pengujian dilakukan dengan membanding- kan hanya satu dimensi kualitas informasi akuntansi yaitu relevansi nilai pada periode sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Hasil penguji- an menunjukkan bahwa tidak terdapat pening- katan relevansi nilai informasi akuntansi secara keseluruhan setelah periode adopsi IFRS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan relavansi  nilahanyterjadi untuinformasi  laba bersih.

Sumber : jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 14, No.2 November 2012

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama         : F. Azhariana
Dosen : Jessica Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar