Minggu, 19 Juni 2016

AKUNTANSI INTERNASIONAL ANALISIS JURNAL 1


Topik / Tema          : IFRS  
Judul                     : ANALISIS KOMPARASI KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN PENUH IFRS DI INDONESIA
Nama Penulis        : Glory Augusta E.M. Sianipar dan Marsono

Globalisasi menjadikan dunia seperti tanpa batas dan mempengaruhi berbagai aspek termasuk akuntansi. Akses informasi semakin mudah dilakukan antar negara dan berpengaruh mendasar pada pergerakan informasi. Hal ini memungkinkan komunikasi yang intens diantara penduduk dunia (global citizens). Kecenderungan meningkatnya globalisasi di bidang ekonomi semakin tampak dengan adanya kesepakatan-kesepakatan antar beberapa negara dalam region tertentu untuk bergabung dalam sebuah organisasi yang berorientasi ekonomi seperti Uni Eropa (EU), AFTA, dan NAFTA. Multi National Company (MNC) semakin marak dan beroperasi di berbagai negara dengan bermacam standar laporan keuangan. Hal ini disebabkan tiap-tiap negara mempunyai standar akuntansi yang berbeda dengan negara lain sehingga konsekuensi dari interaksi internasional ini terhadap akuntansi adalah diperlukannya suatu standarnisasi atau aturan umum yang dapat dipakai di seluruh dunia. Kebutuhan akan standar akuntansi yang berlaku secara internasional yang mendasari munculnya organisasi bernama International Standard Committee (IASC). Serangkaian gerakan telah dilakukan sejak 1973 oleh IASC. IASC yang kemudian berubah menjadi International Accounting Standard Board (IASB) pada tahun 2001 bertujuan untuk mengembangkan suatu standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan dapat diterapkan secara global. IFRS (International Financial Reporting Standards) menjawab tantangan bagaimana pelaporan keuangan harus dilakukan. Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju ke dalam satu standar pelaporan. Satu per satu negara di dunia saat ini mulai mengadopsi IFRS. Pengadopsian IFRS di Indonesia dimulai pada tahun 2008 dimana dilakukan adopsi seluruh IFRS terakhir ke dalam PSAK sampai tahun 2010. Pada tahun 2011 dilakukan persiapan infrastruktur pendukung utnuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi IFRS dan tahun 2012 pengadopsian penuh IFRS bagi perusahaanperusahaan yang memiliki akuntabilitas publik (Purba, 2009).  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas informasi akuntansi antara sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS di Indonesia. Dalam penelitian ini variabel kualitas informasi akuntansi adalah manajemen laba (earnings management), pengakuan kerugian tepat waktu (timely loss recognition) dan metriks nilai akuntansi (value relevance metrics). Dalam penelitian ini, Paired-Sample T Test digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan pada besarnya manajemen laba antara periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS. Pengujian dilakukan terhadap komponen manajemen laba yang dibagi menjadi dua kelompok sampel. H0 diterima menandakan tidak ada perbedaan dalam manajemen laba antara sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) ditolak. Oleh karena F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara relevansi nilai laba sebelum dan sesudah dilakukannya pengadopsian penuh IFRS. Relevansi nilai antara sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS tidak ada yang lebih baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua a (H2a) ditolak.Oleh karena F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antararelevansi nilai buku ekuitas sebelum dan sesudah dilakukannya pengadopsian penuh IFRS. Relevansi nilai buku ekuitas antara sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS tidak ada yang lebih baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua b (H2b) ditolak. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien LNEG tidak signifikan. Jadi tidak ada perbedaan antara pengakuan kerugian tepat waktu sebelum dan sesudah dilakukannya pengadopsian penuh IFRS, sehingga dapat disimpulkan hipotesis ketiga (H3) ditolak. Berdasarkan uraian analisis yang dijelaskan sebelumnya penelitian ini menarik kesimpulan bahwa kualitas akuntansi sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS menunjukkan tidak adanya perbedaan. Dengan adanya pengadopsian penuh IFRS di Indonesia diharapkan terjadinya perbaikan dalam kualitas informasi akuntansi. Hal tersebut memiliki tujuan agar laporan keuangan dapat menyediakan informasi yang berkualitas tinggi dan dapat digunakan secara global di era globalisasi ini. Belum terlihatnya perbedaan terhadap kualitas akuntansi setelah periode pengadopsian penuh IFRS seperti yang dilakukan oleh Barth, et. al (2007) bisa disebabkan oleh faktor yang sama sperti yang dialami negara-negara berkembang lainnya yaitu infrastruktur. Infrastruktur disini meliputi DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) sebagai financial accounting standard setter di Indonesia, kondisi peraturan perundang-undangan yang belum tentu sinkron dengan IFRS serta kurang siapnya sumber manusia dan dunia pendidikan di Indonesia. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, keterbatasan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian karena minimnya perusahaan yang telah melakukan publikasi financial report 2012 sampai pada tanggal 15 April 2013. Kedua, Penelitian ini tidak memasukan faktorfaktor lain yang dapat digunakan untuk menilai kualitas akuntansi. Dalam Fanani (2009) mengatakan bahwa pengukuran kualitas pelaporan keuangan dapat menggunakan tujuh atribut kualitas pelaporan keuangan dimana terdiri dari empat atribut berbasis akuntansi yaitu kualitas akrual, persistensi, perataan laba dan tiga atribut berbasis pasar yang terdiri dari relevansi nilai, ketepatwaktuan dan konservatisme. Atas dasar keterbatasan tersebut, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel-variabel lain seperti persistensi, perataan laba untuk menilai kualitas akuntansi. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer terhadap pengadopsian penuh IFRS di Indonesia.

Sumber : Volume 2, Nomor 3., Tahun 2013, Halaman 1
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama        : F. Azhariana
Dosen       : Jessica Barus, SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar