A.
Sistem Akuntansi Keuangan Negara
Teknologi
informasi yang berkembang pesat membuat informasi lebih mudah tersedia bagi
seluruh dunia. Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses bagi banyak
investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, yang tidak terhalangi
oleh batasan negara, misalnya investor dari Belanda bisa dengan mudah
berinvestasi di Jepang, Amerika, atau bahkan Indonesia. Kebutuhan akan
informasi yang mudah tersedia ini tidak bisa terpenuhi apabila
perusahaan-perusahaan masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang
berbeda-beda. Amerika memakai United
Stated Generally Accepted Accounting Standard (US-GAAP)
dari Financial Accounting
Standards Board (FASB),
Indonesia memakai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dari Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), sedangkan Uni Eropa memakai IAS (International
Accounting Standards) dari IASB (International Accounting Standards Board).
·
Benua Amerika
1.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh
Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002
Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat. Amerika menganut Comon
Law, sehingga pengaturannya dilakukan oleh swasta (FASB), dan disahkan oleh
SEC.
Prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar,
aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan
keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan
suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima secar umum. Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan
laporan keuangan Amerika yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan
induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan
yang dikendalikan (yaitu, dengan kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham
dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan
tersebut tidak homogen.
Laporan
keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat
pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan
ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara singkat. Aturan
pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha
akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas
dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.
2.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Meksiko
Meksiko
merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan negara dengan penduduk
terbanyak kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas.
Pengaruh AS atas perekonomian Meksiko meluas ke bidang akuntansi. Hukum
komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan
mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan
keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum
terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar
akuntansi dan auditing.
Meskipun
hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di meksiko
menggunakan pendekatan Inggris – Amerika atau Anglo Saxon. Prinsip akuntansi
meksiko tidak membedakan perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk
seluruh bentuk badan usaha. Namun tingkat keharusan untuk menyusun laporan
keuangan dan diaudit berbeda-beda menurut jenis dan ukuran perusahaan. Tahun
fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan konsolidasi komparatif harus disusun terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi
keuangan dan catatan.
3.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Argentina
Akuntansi
yang berlaku di Argentina memenuhi kebutuhan kreditor dan otoritas perpajakan.
Hukum dagang Argentina mewajibkan semua perusahaan membuat laporan tahunan,
sementara perusahaan publik diwajibkan menerbitkan laporan kartalan.
Standar
akuntansi Argentina ditetapkan oleh Argentine
Federation of Expert Council in Economies (FACPCE),
yang terdiri dari 24 council mewakili jurisdiksi yang berbeda. Tingkat inflasi
Argentina di masa lalu sangat tinggi sehingga konsep general price level (GPL)
menjadi pertimbangan utama dalam formulasi standar akuntansi. GPL menyesuaikan
saldo balance dari laporan keuangan mereka untuk merefleksikan daya beli.
Konsep GPL tidak diterima pemerintah. FACPCE membolehkan penggunaan GPL
accounting jika tingkat inflasi berada di bawah 8%. FACPCE melakukan
harmonisasi standar dengan IFRS.
4.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Brazil
Tradisi
akuntansi Brazil memberikan informasi yang dibutuhkan kreditor dan otoritas
pajak. Pemerintahan, undang undang perusahaan, dan aturan perpajakan merupakan
hal fundamental dalam sistem akuntansi Brazil. Profesi akuntansi di Brazil
perkembangannya tidak sebaik di negara-negara Anglo-Saxon.
Organisasi akuntan di Brazil, IBRACON dan Federal
Accounting Councilmenerbitkan standar akuntansi sebagai GAAP yang berlaku
di Brazil.
5.
Sistem Akuntansi Keuangan di Columbia
Kehidupan
bangsa Amerika latin kebanyakan mengadopsi dari negara yang telah
menjajah mereka, termasuk negara Columbia. Columbia tergolong ke dalam
negara yang menganut sistem ekonomi liberal. . Ekonomi liberal adalah teori
ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French
Physiocrats. Semua aset yang dimiliki secara
pribadi dibebaskan oleh negara karena dasar dari sistem kapitalis liberalis itu
sendiri. Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
·
Benua Eropa
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Inggris
Dua
sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan
profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi : yaitu:
1) Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual;
2) Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban
dinilai secara terpisah ;
3) Prinsip
konservatisme;
4) Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan; dan
5) Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Sistem
akuntansi di Inggris lebih mengutamakan pemberian informasi kepada para
investor. Pasar sekuritas di Inggris memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
praktek akuntansi. Namun, tidak mendominasi proses peraturan akuntansi.
2.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Belanda
Regulasi di
Belanda tergolong liberal, sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan
Keuangan Tahunan diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit
wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi
Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan
pada Tahun 1981).
Fleksibilitas
Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya
penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang
disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki flesibilitas dalam
menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk
melakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi
dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham.
3.
Sistem Akuntansi Keuangan di Polandia
Tahun
2004 Polandia bergabung dalam Uni Eropa. Ketika dalam rezim komunis, akuntansi
digunakan untuk mengatur penggunaan sumberdaya nasional dan mencegah pencurian
aset publik. Akuntansi Soviet dikenalkan tahun 1953 – 1954 yang mengalokasikan
surplus untuk kegiatan pendanaan negara. Transisi sistem akuntansi Polandia
meliputi tiga tahapan, 1991, 1994 dan 2000. Keputusan Menteri Keuangan yang
mengatur akuntansi dikeluarkan pada tahun 1991 mendefinisikan posisi auditor
dan merefleksikan perubahan sistem yang sebelumnya berorientasi pajak. Pada
tahun 1994, undang-undang akuntansi Polandia dibuat untuk mendekatkan dengan
standar yang berlaku di Uni Eropa. Pada tahun 2002 diterbitkan peraturan
pemerintah yang mengarah pada harmonisasi standar akuntansi Polandia dengan
IFRS.
4.
Sistem Akuntansi Keuangan di Jerman
Tradisi
akuntansi di Jerman memberikan preferensi kepada informasi yang dibutuhkan oleh
kreditor dan petugas pajak. Hukum perusahaan memberikan pengaruh utama pada
akuntansi di Jerman. Sistem hukum di Jerman sangat tersusun rapi karena
didasari oleh sistem hukum Roma. Profesi akuntansi relatif kecil di Jerman.
Jerman menganut code
law, sehingga standar akuntansi di Jerman tergantung pada undang-undang.
Akuntansi di Jerman didisain untuk menghitung jumlah penghasilan yang hati-hati
(prudent). Standar Akuntansi di
Jerman (GASB) diawasi oleh GASC yang didirikan pada 1998, dan bertugas untuk
mengembangkan standar Jerman yang cocok dengan standar internasional.
5.
Sistem Akuntansi Keuangan di Perancis
Dasar utama undang-undang
akuntansi Perancis adalah Accounting
Law(1983) dan Accounting Decree (1983). Ciri akuntansi Perancis adalah
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan individual dan konsolidasi. Perancis juga mengizinkan penggunaan
IFRS atau GAAPAS. Perusahaan
Perancis harus melaporkan : neraca, laporan laba, catatan pada LK, Laporan
direktur dan laporan auditor. Code
of Commerce mengizinkan UMKM
untuk membuat laporan keuangan yang disederhanakan.
·
Benua Asia
1.
Sistem Akuntansi Keuangan di Jepang
Sistem
akuntansi di Jepang didasarkan pada tiga Undang-Undang: Hukum Komersial, Undang-undang
pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial
diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari
regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan
milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar
modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang
pasar modal Amerika dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat
selama masa pendudukan Amerika setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah
untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.
Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi
sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan
konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya.
Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan
tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Meskipun
metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan
usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva
bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode
ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.
2.
Sistem Akuntansi Keuangan di Cina
Akuntansi
di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal
pertanggungjawaban dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen
menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan
pencapaian dikalangan bangsawan.
Karakteristik
utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina
yang menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang
mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet.
Komite Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar
akuntansi. Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian
kepada sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal
dari kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan
dengan perkembangan akuntansi di Cina.
3.
Sistem Akuntansi Keuangan di India
Pada
tahun 1950-an, >50% masyarakat India berada dalam kemiskinan. Beberapa tahun
terakhir, India menunjukkan kemajuan ekonomi signifikan. Hukum murni India
berasal dari Inggris sehingga standar akuntansi India berfokus kepada kebutuhan
informasi untuk investor. Pada tahun 1949, didirikanInstitute of Chartered
Accountants (ICAI) sebagai
organisasi nasional untuk akuntan di India
san Accounting Standard Boards (ASB)
sebagai lembaga yang memformulasikan standar akuntansi. Untuk membantu ICAI
menjalankan tugasnya membuat dan memodifikasi standar akuntansi di India. ICAI
anggotaInternational Federation of Accountants (IFAC) menggunakan dan
mempromosikan IFRS untuk mencapai keselarasan standar internasional.
4.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Thailand
Satu-satunya
negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami kolonisasi. Sistem akuntansi yang
berlaku menunjukkan nilai transparansi dan informasi yang dibutuhkan investor
seperti pada negara-negara Anglo-Amerika. Standar akuntansi di Thailand
diterbitkan oleh Institut of Certified Accountants and Auditors of Thailand
(ICAAT) yang didirikan tahun 1948. Namun harus mendapat persetujuan menteri
perdagangan sebelum perusahaan diwajibkan memakainya. Sampai saat ini, ICAAT
telah mengadopsi 21 dari standar IAS. Thailand SEC mewajibkan seluruh perusahaan
yang tercatat dibursa Thailand untuk diaudit oleh Akuntan Publik.
5.
Sistem Akuntansi
Keuangan di Indonesia
Sistem
akuntansi di Indonesia menganut sistem akuntansi Belanda karena pernah menjadi
koloni Belanda. Ketika Indonesia merdeka pada pertengahan 1900an, standar
akuntansi di Indonesia mengacu kepada standar Amerika. 1959, Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dibentuk sebagai organisasi akuntan di Indonesia. 1970an, IAI
mengadopsi prinsip dan standar akuntansi US GAAP. Sistem akuntansi di Indonesia
berfokus pada informasi yang dibutuhkan investor. 1974, IAI membentuk Dewan
Standar Akuntansi keuangan (DSAK) untuk menyusun standar akuntansi. 1994, DSAK
melakukan harmonisasi standar akuntansi dengan IFRS.
Sumber
:
Indhira
Kuspratiwi. Pengaruh Konvergensi IFRS dan Kepemilikan Saham Asing Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Universitas Sebelas Maret.
Dewi
Sri Marasanti. Dampak Konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional
Terhadap Bisnis dan Pendidikan Indonesia. Politeknik Negeri Semarang.
Natalia
Titiek Wiyani, S.Pd. Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS (International
Finance Reporting Standar and Practices).
Murnia
Ana Sulfia Situmorang. Transisi Menuju IFRS dan Dampaknya Terhadap Laporan
Keuangan. Universitas Diponegoro.
Tulisan
Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi
Internasional
Nama
: F. Azhariana
Dosen
: Jessica Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar